Shalat Tahajud adalah shalat yang di kerjakan pada 1/2, 1/3, 1/4 malam
terdapat kasiat dan keajaiban apabila kita selalu melaksanakan sholat tahajjud
tersebut.
Bagi anda yang belum mengetahui bacaan doa sholat tahajud, berikut adalah
tata cara sholat tahajud yang benar.
Apakah Sholat Tahajud harus Tidur Dulu?
Pertama, ada dua istilah
umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari,
§ Qiyam Lail
§ Tahajud
Para ulama menegaskan, qiyam lail lebih umum dari pada tahajud. Karena qiyam lail mencakup semua
kegiatan ibadah di malam hari, baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar
mengkaji ilmu agama, atau dzikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari,
sehingga menyita waktu istirahatnya, bisa disebut qiyam lail. Baik dilakukan
sebelum tidur maupun sesudah tidur.
Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan,
معنى القيام أن يكون مشتغلا معظم الليل بطاعة , وقيل : ساعة منه , يقرأ القرآن
أو يسمع الحديث أو يسبح أو يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم
Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian
besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam.
Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah,
34/117).
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah
lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.
Kedua, apakah harus
tidur dulu?
Ulama berbeda pendapat tentang syarat
bisa disebut sholat tahajud, apakah harus tidur
dulu ataukah tidak.
1.
Tahajud harus tidur dulu
Ini merupakan pendapat Ar-Rafi’i – ulama madzhab Syafii –. Dalam bukunya
As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,
التَّهَجُّدُ يَقَعُ عَلَى الصَّلَاةِ
بَعْدَ النَّوْمِ ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ ، فَلَا تُسَمَّى
تَهَجُّدًا
“Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan
shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi’i membawakan riwayat dari
katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
<
<
يَحْسَبُ أَحَدُكُمْ إذَا قَامَ مِنْ
اللَّيْلِ يُصَلِّي حَتَّى يُصْبِحَ أَنَّهُ قَدْ تَهَجَّدَ ، إنَّمَا
التَّهَجُّدُ أَنْ يُصَلِّيَ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، ثُمَّ الصَّلَاةَ
بَعْدَ رَقْدِهِ ، وَتِلْكَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Diantara kalian menyangka ketika
melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud
adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah
shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan,
Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru
tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan. Hadis ini juga diriwayatkan
At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai’ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan
dengan riwayat jalur sebelumnya.
2.
Tahajud TIDAK harus tidur dulu
Sholat
tahajud adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum
tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).
Karena tahajud memiliki arti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur). Dan
semua shalat malam bisa disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur
atau di waktu banyak orang tidur.
Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا
الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام تدخلوا الجنة بسلام
Sebarkanlah
salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika
manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn
Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan,
في معنى التهجد ثلاثة أقوال (الأول) أنه
النوم ثم الصلاة ثم النوم ثم الصلاة، (الثاني) أنه الصلاة بعد النوم، (والثالث)
أنه بعد صلاة العشاء. ثم قال عن الأول: إنه من فهم التابعين الذين عولوا على أن
النبي صلى الله عليه وسلم كان ينام ويصلي، وينام ويصلي . والأرجح عند المالكية
الرأي الثاني
Tentang makna tahajud ada 3 pendapat: pertama, tidur kemudian shalat lalu
tidur lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud
adalah shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu
adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu
shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua.
(Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)
Catatan:
Bagi anda yang dikhawatirkan tidak mampu bangun sebelum subuh untuk
tahajud, dianjurkan untuk shalat sebelum tidur. Sekalipun tidak disebut tahajud
oleh sebagian ulama, namun dia tetap terhitung melakukan qiyam lail, yang
pahalanya besar.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa istiqamah dalam
melakukan ketaatan.
Amiin.
Tata Cara Sholat Tahajjud Yang Benar
1. Pertama : Kira-kira
pukul 19.00 s/d pukul 22.00
2. Kedua : Kira-kira
pukul 22.00 s/d pukul 01.00
3. Ketiga : Kira-kira
pukul 01.00 s/d mendekati/sebelum waktu subuh
Jumlah Rakaat shalat Tahajud
Perlu kita ketahui bahwa tata cara shalat malam atau tarawih dan shalat
witir yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu ada beberapa
macam. Dan tata cara tersebut sudah tercatat dalam buku-buku fikih dan hadits.
Tata cara yang beragam tersebut semuanya pernah dilakukan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Semua
tata cara tersebut adalah hukumnya sunnah.
Maka sebagai perwujudan mencontoh dan mengikuti sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam maka hendaklah kita terkadang melakukan cara ini
dan terkadang melakukan cara itu, sehingga semua sunnah akan dihidupkan. Kalau
kita hanya memilih salah satu saja berarti kita mengamalkan satu sunnah dan
mematikan sunnah yang lainnya. Kita juga tidak perlu membuat-buat tata cara
baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam atau mengikuti tata cara yang tidak ada dalilnya.
Shalat tarawih sebanyak 13 rakaat dengan perincian sebagai berikut:
- Beliau
membuka shalatnya dengan shalat 2 rakaat yang ringan.
- Kemudian
shalat 2 rakaat dengan bacaan yang panjang.
- Kemudian
shalat 2 rakaat dengan bacaan tiap rakaat yang lebih pendek dari rakaat
sebelumnya hingga rakaat ke-12.
- Kemudian
shalat witir 1 rakaat.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Zaid bin Kholid
al-Juhani, beliau berkata:
“Sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukan shalat malam, maka beliau memulai dengan shalat 2 rakaat yang ringan,
Kemudian beliau shalat 2 rakaat dengan bacaan yang panjang sekali, kemudian
shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya,
kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat
sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari
rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek
dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat witir 1 rakaat.” (HR. Muslim)
Bacaan Sholat Thajjud :
1. Niat (Takbiratul Ihram) seperti disebutkan diatas
2. Membaca surat Al-Fatihah
3. Membaca salah satu surat Alqur'an seperti Al-Ikhlas dan surat lainnya
yang Anda mampu untuk membacanya.
Setelah selesai melaksanakan shalat tahajjud, anda bisa membaca istighfar,
sholawat dan sebagainya kemudian berdoa :
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
" Nabi saw mengerjakan sholat malam hingga bengkak kedua telapak kaki
beliau,lalu aku katakan kepada beliau,'Mengapa engkau melakukan seperti ini, ya
Rosulullah, padahal dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni
oleh Allah?'Beliau menjawab,'Apakah aku
tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?"
(HR Bukhori VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah saw bersabda :
“Setan mengikat pada ujung kepala salah seorang diantara kalian jika tidur dengan tiga ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan : “Engkau masih memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!’ Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan sholat, maka terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga jiwanya akaan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi kotor jiwanya lagi pemalas.” (HR. Muslim 1163)..
(HR Bukhori VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah saw bersabda :
“Setan mengikat pada ujung kepala salah seorang diantara kalian jika tidur dengan tiga ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan : “Engkau masih memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!’ Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan sholat, maka terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga jiwanya akaan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi kotor jiwanya lagi pemalas.” (HR. Muslim 1163)..
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa Nabi saw
bersabda :
“ Sholat malam adalah dua rokaat dua rokaat. Jika engkau khawatir segera tiba waktu Subuh, maka witirlah dengan satu rokaat saja.” (HR. Bukhori (II/397), Muslim (749) dan Abu Dawud (1326).
Diriwayatkan dari Jabir r.a, bahwa ia berkata : Aku telah mendengar Rosululloh saw bersabda :
“ Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat pada setiap malam.” (HR. Muslim).
“ Sholat malam adalah dua rokaat dua rokaat. Jika engkau khawatir segera tiba waktu Subuh, maka witirlah dengan satu rokaat saja.” (HR. Bukhori (II/397), Muslim (749) dan Abu Dawud (1326).
Diriwayatkan dari Jabir r.a, bahwa ia berkata : Aku telah mendengar Rosululloh saw bersabda :
“ Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat pada setiap malam.” (HR. Muslim).
Diriwayatkan dari Abdulloh bin Amru bin Ash r.a, bahwa
Rosululloh saw bersabda :
“ Sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Nabi Dawud. Demikian juga, puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud. Beliau tidur separuh malam (yang pertama), lalu bangun sepertiganya, kemudian tidur kembali pada sisa waktu seperenamnya. Beliau sehari berpuasa dan sehari berbuka.” (HR. Bukhori (III/13) dan Muslim (II/816).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda :’
“ Jadikanlah sholat witir sebagai akhir sholat kalian di malam hari.”
(HR. Bukhori (II/406), Muslim (751), Abu Dawud (1438) dan nasa’I (230-231)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman.“
“ Sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Nabi Dawud. Demikian juga, puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud. Beliau tidur separuh malam (yang pertama), lalu bangun sepertiganya, kemudian tidur kembali pada sisa waktu seperenamnya. Beliau sehari berpuasa dan sehari berbuka.” (HR. Bukhori (III/13) dan Muslim (II/816).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda :’
“ Jadikanlah sholat witir sebagai akhir sholat kalian di malam hari.”
(HR. Bukhori (II/406), Muslim (751), Abu Dawud (1438) dan nasa’I (230-231)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman.“
Barangsiapa memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku
kumandangkan perang terhadapnya. Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada (melaksanakan) apa yang
telah Aku wajibkan terhadapnya. Dan hamba-Ku masih saja mendekatkan diri
kepada-Ku dengan amalan-amalan nafilah (sunnah), sehingga Aku mencintainya,
Jika Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang dia pakai
untujk mendengar, matanya yang dia pakai untuk melihat, tangannya yang dia
pakai memegang, dan kakinya yang dia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta
kepada-Ku, Aku pasti memberinya; dan bila ia memohon perlindungan kepada-Ku,
niscaya Aku berikan perlindungan kepadanya.” (HR. Bukhori (XI/292).
doa setelah sholat fardhu
1 komentar:
http://from-order.blogspot.co.id/#
Posting Komentar